Sangkan Paraning Dumadi

Orang zaman dulu menjadikan alam sebagai guru kehidupan, mereka membangun rasionalitas-akal pada nilai-nilai abstrak semesta, dalam bahasanya dikenal sebagai 'tondo-tondo' atau pertanda. Lewat 'tondo-tondo' inilah mereka berusaha menangkap pesan-pesan dari Gusti Pengeran, kemudian mengejawantahkannya dalam tingkah laku atau perbuatan yang sarat nilai-nilai filosofis.

Misalnya, saat angin dibarengi dengan hujan lebat, pertanda bahwa 'Dewi Sri' sedang menebar benih kesuburan di bumi, itu artinya mereka harus segera mengadakan gendurenan sebagai ungkapan rasa syukur. Ketika terjadi hujan gerimis namun matahari masih bersinar terang (Jawa: cirak), mereka menangkap hal tersebut sebagai pertanda bahwa musim kemarau panjang akan segera tiba. Oleh karena it
u, jatah makan harus diperhemat dan perut harus dilatih kosong dengan sering-sering berpuasa.

Begitulah alam menjadi guru mereka. Tidak hanya memberikan makna simbolis, namun juga sebagai sebuah filosofi kehidupan, mengajarkan hakikat manusia, bagaimana alam bekerja dan manusia menjalani hidupnya dengan berbagai perlambangan eksistensi kehidupan terpendam di dalamnya.

Sedangkan orang sekarang, mereka menganggap alam tak lebih dari sekedar simbol, keberadaanya berada dalam ruang dan hukum-hukum fisika yang konstan. Alam hanyalah benda mati yang tak ada hubungannya dengan pesan-pesan Tuhan. Fenomena yang terjadi tak lagi ditangkap oleh 'jiwa', sehingga manusia semakin keras untuk menerima pesan-pesan filosofi kehidupan..

Sangkan Paraning Dumadi; dari mana
asalnya manusia dan kemana akhirnya manusia setelah mati. Alam sesungguhnya merupakan samudera ma'rifat untuk semakin mendekatkan diri kepada Gusti KangMakaryo Jagad.. Menangkap 'bisikan' alam, karena sesungguhnya darinya-lah kita diciptakan, dan akan dikembalikan...


"Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah: 22)

"Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Q.S. Ath Taghabun: 1)


Comments :

0 comments to “Sangkan Paraning Dumadi”