Bukti Cinta Kepada Rasulullah Saw.

Seorang pedagang kaki lima di salah satu gang sempit kota Kairo, ketika dia ditanya: "Apa yang akan kamu lakukan seandainya Rasulullah Saw. ada di hadapanmu saat ini..??"., ia tidak menjawab, hanya senyum sebentar, lalu menunduk sambil menangis..

Mabda' asasi atau pondasi dasar ketika kita belajar tentang sosok Rasulullah Saw. adalah, bahwa kita mengenal dan meneladani sosoknya bukan untuk kembali ke masa beliau hidup, tapi bagaimana menghadirkan beliau seakan-akan berada di masa kita,.di hadapan kita..

Kesalahan beberapa orang, ketika belajar dan ingin meneladani sosok Rasulullah Saw., mereka justru ingin agar kita kembali ke 14 abad yg lalu, mundur meninggalkan peradaban, menolak dan menentang modernitas..

Ajaran Rasulullah Saw. yg mencakup teologi, nilai-nilai moral dan ketinggian akhlak, tidaklah diajarkan dan hanya bisa diterapkan pada masa beliau hidup, namun ajarannya berlaku dan dapat diterapkan kapanpun, selaras sebagai pedoman manusia sepanjang zaman.

Oleh karena itu, meneladani sosok Rasulullah Saw., kita tidak perlu harus kembali dan mengembalikan segalanya ke masa beliau hidup, tapi bagaimana kita bisa membawa nilai ajarannya dan meneladaninya di masa kita saat ini hidup.

Michael H. Hart, penulis buku paling kontroversial "The 100 Most Influential Persons in History", yang menempatkan Rasulullah Saw. di urutan pertama, menerangkan bahwa Muhammad Saw. adalah sosok yang bertanggung jawab terhadap teologi Islam maupun prinsip moral dan etiknya, yang bahkan sampai 14 abad setelah meninggalnya, ajarannya masih merasuk kuat di hati para pengikutnya.

Kaitannya dengan meneladani sosok Rasulullah saw., dari ungkapan jujur Hart di atas, kita dapat memperjelas bahwa tidak ada prinsip moral dan etiknya yang dapat bertahan kuat 14 abad kecuali memang prinsip moral dan etiknya tersebut bisa berlaku untuk diteladani sepanjang zaman.

Kembali ke pedagang kaki lima di awal, dengan melihat sikapnya yang lantas menangis setelah ditanya tentang pertanyaan yang -sebenarnya- sederhana, kita bisa melihat betapa masih kuatnya figur Rasulullah Saw.. Lantas bagaimanakah dengan kita jika diajukan pertanyaan yang serupa..?

"Seandainya Rasulullah Saw. berada di hadapan kita saat ini, apa yang akan kita lakukan...?? Seandainya Rasulullah saw. berada di hadapan kita saat ini, masihkah kita bertahan dalam kejahiliyahan; merokok, berpakaian primitif yang mengumbar aurat, dls...???

Semoga kita masih mempunyai rasa malu dengan hanya membayangkan Rasulullah Saw. berada di hadapan kita. Malu yang kemudian dapat membawa kita lebih menjaga diri untuk terus berusaha meneladani sosok agung ini. Dan semoga dengan rasa cinta ini, nanti kita termasuk orang yang bisa bersanding di sisi Rasulullan Saw. dan mendapatkan syafa'atnya di hari perhitungan kelak..


Lau kaanaa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam baynanaa al an.. Jalla man shalla 'alaihi. Allahumma shalli 'ala Muhammad, wa 'ala alihi Muhammad..

Comments :

0 comments to “Bukti Cinta Kepada Rasulullah Saw.”