...tanpa titik...

SMS itu memecah mimpiku,. Ooh,, sebuah pertanyaan "Sang,.kapan sih kamu mau menjadi manusia serius, sedikit saja juga tak apa!?"...HadoOoh... ini yang ngirim tepat banget momennya, tahu banget kalau aku lagi overdosis parasetamol, apakah dia ingin membunuhku??..Heem.,mungkin karena dia sayang padaku!!. Dengan mata melek sebelah, kubalas SMS itu "Ini siapa?kamu melihat ketidak seriusanku dalam hal apa?"..sent..

Mata dan hidungku terus meneteskan air, mulut gatal dan badan gemetaran. 'New message received', "Knp kmu trlalu mremehkn kaumq, kami diciptakn bkn utk mainan!". Nyut nyut nyut, otakku berkontraksi seperti akan menembus batok kepala yang hanya 1,3 cm. Mataku terpejam rapat menahan bola mata yang loncat-loncat. SMS ini dihasilkan menggunakn metodologi riset ahli ushul fiqih generasi awal; dipilihnya kesimpulan kemudian dicari dalil-dalil pembenaran.

Pukul 02.15 WIB, gadis ini masih terjaga deng susunan SMS singkatnya. Apa mungkin dia mendapatkan ilham dalam tahajudnya untuk menasehatiku???. Aah,, tdk mungkin, karna Tuhan tahu niatku, aku bukan seperti apa yang ada dalam SMS itu. Sepertinya aku dikerjain manusia-manusia mantan napi. Karena teralu lama dipenjara, saraf sensorik otak mereka sering mengeluarkn gelombang-gelombang sinting kejahatan.

Dengan penuh keyakinan, tanpa tekanan dan dalam kesadaran, jempolku memencet keypad menuliskan "Kamu tembeLek,,hahaha!!". Pukul 03.00 WIB, hembusan angin selatan menyusup celah-celah genteng rumahku, mengusik puluhan tikus yang sedang bertasbih kepada Sang Penguasa alam raya, mengercit dan berlari mencari perlindungan. Nyanyian alam kembali menidurkanku.(Bersambung)

"Sang,,bangun kie Emak goreng tape!!", suara itu halus menyentuh gendang telingaku, sarafku yang masih normal meneruskan rangsangan itu ke otak, lalu mulutku berbisik lirih "tapeee".

Pukul 05.30 WIB, inilah jam abadi aku mengakhiri mimpi, Dan sebagai hamba Tuhan yang tahu tekhnologi, aku selalu mendahulukan membaca dan memblas SMS sebelum bermunajat shalat subuh. "Two messages received".."Km emng kras kpala, smbong, egois, tdk mau mndngarkan nashat orng"..Nyut nyut nyut,, bola mataku seperti terlepas dari tengkorak ketika membcanya. Aku sungguh dalam delima, antara "makan tape, balas SMS, atau shalat subuh". Kawan, dan tahukah kamu pilihan anak kampung yang kenal tekhnologi HP ini??.,adalah membawa HP ke dapur, duduk manis makan tape sambil balas SMS....

"Maaf..tak kira aku td dKrjain, aku gSprti yg kmu tliskan".

Pagi yang dingin, titik-titik embun di pepohonan perdu ramai dikunjungi belalang-belalang Cemeni, belalang dusun yang tak pernah melakukan urbanisasi ini berebut membasahi tubuh mereka. Mereka tahu dan faham betul bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, sedangkan aku??..

......
07 Okt 2009

Comments :

0 comments to “...tanpa titik...”