Review: Bekisar Merah (Arsip 2010)

Books review
Arsip Feb-2010
---------------

"Bekisar Merah"

Bicara tentang karya Mbah Ahmad Tohari, secara keseluruhan tema-tema yang diangkat lebih pada nilai-nilai sosial-kemanusiaan dengan mengambil setting zaman perjuangan kemerdekaan sampai dekade 60-an (PKI). Sebut saja misalnya karyanya Ronggeng Dukuh Paruk dan triloginya (Lintang Kemukus, Jentera Bianglala), Di Kaki Bukit Cibalak, Bekisar Merah dengan nuansa Jawa 'klasik' yang sangat kental. Dengan dibumbui sedikit alur yang 'rada mesum (saru), Ahmad Tohari berusaha menghadirkan kembali nuansa kehidupan desa pada tahun-tahun itu.
..
Bekisar Merah, novel ini baru kubaca sekitar pertengahan 2008. Itupun tidak lewat buku asli ataupun PDF, tapi dari file dengan format Microsof Word 2003 yang kudapatkan dari sababat (Mas Muhammad Dzikron) ketika sedang bermain ke rumahnya di daerah Nasr City. Seperti halnya novel Ahmad Tohari yang lain, latar utama yang diambil untuk cerita ini memang sangat 'ndeso' banget. Dengan tokoh utama Darsa dan Lasi, cerita ini dimulai dengan penjelasan sosok masing-masing. Lasi, sebagai gadis keturunan Jepang yang menurut orang-orang kampung adalah 'anak haram' (lahir karena pemerkosaan oleh tentara NIPON), tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Berkulit putih, mulus, rambut hitam lurus dan gambaran kecantikan lainnya. Kemudian Darsa, suami lasi yang pekerjaannya mencari nira untuk dijadikan gula merah.

Titik awal permasalahan novel ini dimulai ketika si Darsa jatuh dari pohon ketika sedang mengambil nira. Setelah jatuh, Darsa mengalami 'lemah pucuk' (bagi yang tidak berkepentingan untuk membaca, dilarang memanipulasi arti kata ini..hehehe!). Meskipun begitu, Lasi tetap sabar merawatnya. Sampai suatu ketika, Darsa berobat ke 'Emak Erot' (aku lupa namanya..^-^), dan pada tahap akhir penyembuhan, Emak Erot 'iseng' agar Darsa mau 'mencoba' anak gadisnya yang tidak kunjung laku. (Pada plot ini, Ahmad Tohari memberikan gambaran tentang 'tidak adanya' nilai-nilai agama yang dipegang masyarakat setempat). Karena termakan budi dan ketidak tahuan Darsa tentang 'aturan-aturan agama', Darsa-pun mau menzinai anak gadis Emak Erot', dan tak lama kemudian anak gadis Emak Erot itu hamil (yaaa iyaaaa laahhhh..hehehe).

Lasi sangat shock mendengar kabar bahwa Darsa tega menghianatinya, Lasi kemudian 'minggat' dari rumah. Dari titik ini, cerita selanjutnya banyak terkonsentrasi pada perjalanan 'minggat'nya Lasi ke kota; mulai dari menjadi pembantu, sampai Lasi menjadi orang kaya karena diperistri pria kaya raya yang sudah tua bangka (hehe). (Si tua bangka itu juga 'lemah pucuk' lhoo,,^-^, baca sendiri di novel 'adegan ranjang' antara si Lasi dan si tua bangka ini,,lucu,,hehe)

Menurutku, klimaks novel ini berada pada bagian ketika Lasi akan 'ditiduri' pria hidung belang-belang. Lasi 'dijual' oleh pria yang berjanji akan menikahinya (aku lupa namanya) kepada pria hidung belang-belang ituuu ^-^. Akhirnya, Lasi-pun gila karena menanggung derita hidup dengan 'cinta'nya yang tak berlabuh dan dikhianati.

Anyway,,dengan gaya bahasa sastra yang memikat, semua karya Ahmad Tohari berhasil menghipnotisku untuk selalu 'lembur' di depan monitor sampai subuh utk menyelesaikan baris-baris novelnya. So..you must read it..!!!
...

Oiaa....ketika dulu masih di SMA, aku punya kawan yang katanya masih memiliki 'hubungan darah' dengan Mbah Ahmad Tohari. Namanya Muhammad Sulaiman, pria gagah asli Kroya-Cilacap (dengar-dengar dia sudah bertunangan dengan gadis Palembang,,^-^). Sampai berita ini diturunkan, kebenaran 'hubungan darah' tersebut belum bisa dipastikan (karena Sulaiman tawadu' banget kali yaah..hehehe)..

Comments :

0 comments to “Review: Bekisar Merah (Arsip 2010)”