...ternyata jawabannya di sini... :)



"3 Hati 2 Dunia 1 Cinta"

Film ini seminggu yang lalu kutonton. Tak banyak komentarku untuk film produksi Mizan Production ini, kecuali hanya sebaris saja: "Sumpah, bagus bangeeet..%$%$*&..!!"

Jujur, aku pusing saat dan setelah nonton film ini. Di samping alur ceritanya yang memang menarik, ada kritik sosial yang berusaha diangkat. Salah satunya adalah pola kompromi antara agama dengan tradisi. Ini terlihat beberapa kali, salah satunya ketika si Rasyid (Ocid) mendebat pemahaman agama yang disampaikan oleh "Ustadz" di mushala. Pola kompromi ini dalam ilmu ushul fikih ada beberapa bab membahas dan saling berkaitan, di antaranya: "urf/tradisi", "taqlid", bahkan "dharuriyatu'l khamsah menjaga agama/hifzhu din", dan seabreg persoalan fikih lainnya yang aku sendiri banyak belum tahu.

Juga, yang -lumayan- membuatku cekot-cekot, adalah karakter dan pembawaan dari setiap lakonnya. Beruntung aku nontonnya bareng dengan teman-teman cowok, sehingga meskipun mataku merem-melek dan mulut teriak-teriak-pun, mereka biasa-biasa saja.. Oleh karena itu, komentarku untuk film ini cukup seperti di atas saja, "Sumpah, bagus bangeeeet...%%*%#*^*&&"

Setelah lewat seminggu aku nonton film ini, ndilalah dalam dua hari ini aku merasakan sedikit 'dilema' hati, yang ketika kucari jawabannya ke mana-mana, ternyata jawaban tersebut ada di film ini, tepatnya di percakapan antara Rasyid dan Dellia pada closing film..hehe..

Dan untuk "dia" yang mungkin juga sedang mencari jawabannya, ini kutuliskan juga untukmu..
:)


"Kita Lihat Saja Nanti..."

"Kita memang tidak pernah mempunyai jawaban yang pasti terhadap semua masalah yang sedang kita hadapi. Karena setiap orang berbeda pendapat dan juga keyakinan..."

"Jadi...???"

"Jadi yaa... kita harus berani mengambil keputusan, walapun kita tidak punya jawaban yang pasti.. Atau kita lihat saja nanti.. Atau kita akhiri saja, karena dua-duanya memang tidak ada yang jelas untuk kita..."

"Sebenarnya kita masih bisa sama-sama ya,. tapi pasti banyak yang terluka.. Buat apa kita bahagia kalau banyak yang nangis..."

"Kamu ingat tidak, kalau aku pernah bilang 'jodoh itu Tuhan yang atur'..??. Kita tidak akan pernah tahu, siapa jodoh kita hingga kita hidup dengan seseorang itu. Seseorang yang akan melengkapi dan melengkapkan setengah agama kita.. Begitupula dengan rejeki, kita tidak akan pernah tahu rejeki itu hingga kita merasakan dan mensyukurinya.."

"Kita lihat saja nanti...." :)

"Sekarang aku setuju dengan kalimat itu: "kita lihat saja nanti"..
Tapi, kita nanti bakal ketemu lagi kan...?"

"Mungkin nanti di surga..."

"Kita lihat saja nanti..." :)



Comments :

0 comments to “...ternyata jawabannya di sini... :)”