Dialog Intelektual

Manusia sejak diciptakan Allah telah di beri tanggung jawab mengelola bumi, itu berarti manusia diberi otoritas penuh dalam mengatur dan mengelola dunia ini. Pedoman dasar sebagai rujukanya adalah Al Quran dan As Sunah. Kemudian dalam perjalananya muncul pertanyaan besar "bagaimana seandainya nash nash Al Quran dan Sunnah tidak mengcover perkembangan dan kemaslahatan manusia, bahasa sederhananya masalah kontemporer yg muncul tidak terdapat dalam nash???"…"bagaimana sebuah realitas membangun sebuah hukum?"…"bagaimana konsep ijtihad?"…"bagaimana mendialogkan antara ijtihad dan realita?"…Bahwa konsep ajaran Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin tidak akan pernah berbenturan dengan kemaslahatan umat manusia. Adalah rang yang salah dan berpikiran sempit kalau kemudian mengklaim bahwa ajaran Islam sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu bagi siapa pun yang masih berani berfikir, sya ajak untk banyak2 membaca dan membaca. Manusia hidup dalam dimensi ruang dan waktu, itulah waqi’ atau realita yg dihadapi. Berangan2 dengan idealisme selangit jikalau sekedar mimpi hanyalah kalam fadi (omong kosong). Jangan takut berfikir, artinya adalah banyak2 membaca untk kemudian bisa mengkolaborasikan dan mengkomparasikan berbagai ilmu2 yang masuk…bisa merasakan dialog intelektual dalam diri, itulah sejatinya kebesaran anda!!

Comments :

0 comments to “Dialog Intelektual”