Seroja di Tanah Merah


" Si musafir "

Perjalanan seorang pengembara..

Kisah seorang anak pengembara semalam di tanah merah..

menatap merenung menghayal menyapa dan menyapu langit..

dimana kawan dlu yang sama berjuang….oh…

lupakah akan cerita kunang2 malam..mana dia???

Inilah kisahku semalam di tanah merah, sunyi, aduhai nasib….

Kecilku…buah hati ibundaku seorang…tak merajuk tak pula menangis….kecupan sayang…sepanjang masa setiap waktu ku berdoa pada Tuhan yg maha Kuasa…timang..timang…cepatlah tidur esok perjalanan masih panjang…semoga cepat tertidur di tanah merah…

Aku si musafir malam…

ingat timang timang ibundaku sayang..kasih hati permata ayahnda seorang…

ingin segera ku tidur pejamkan mata kembali ke pelukanya…

tak pula merajuk tapi menangis di simpuh kakinya adalah surga..

Dimalam ditanya bulan..kenapa engkau termenung, bukankah engkau tdak percaya dengan dunia??!!

Tanah merah tersenyum mendengar pertanyaan bulan,

terisak si Musafir malam menggenggam dan menjawab isakannya.."kenapa engkau tidak memetik bunga, bukankah kamu punya seroja yg elok"…

Bulan mendengar itu meminta awan menutupi cahayanya…gelap….

padang pasir gelap sudah…tanah merah menghitam butiran pasir berterbangan…

angin gurun membawa seroja wangi…

Gerangan budi balasan bagi insan melahirkan dan membesarkan, adalah doa bagi semesta rindu,

"aku tdak pecaya engkau tdak percaya pada asmara si pembuat pasir merah, Dia adlah Pencinta yang cinta-Nya tak terukur dan tertukar..knapa bersedih wahai musafir malam??…

Surga itu ada di depan, bukan di belakang, kamu tahu bahwa bumi selalu di bawahmu, tapi langit tidak mesti di atasmu..

Pulang…bertahun2 di negeri orang…di tanah merah…

kan kusapa kawan dulu yang sama berjuang…dan aku minta tolong terangi perjalananku wahai si Pencinta sejati…

tenang dan jangan merajuk karena ibunda dan ayahnda jauh di seberang….

setiap waktu ku berdoa pada si Pencinta sejati, kelak aku pingin dewasa dan sentosa..

timang..timanglah aku wahai Pencinta sejati..

esok hari aku akan bermain kembali..

Sang musafir malam tertidur terpejam di gundukan tanah cinta…

bisikanya untuk tidak percaya dengan asmara…

La haula wala quwata illa billahi al alliyu al ‘adzimu

(June 10th, 2007 by almanafi)

Comments :

0 comments to “Seroja di Tanah Merah”